Sunday 3 September 2017

Jan Koum, sang pendiri Whatsapp


Hai guys, ada yang tau siapa itu Jan Koum? Masa sih belum tau siapa dia? Itu loh pendiri Whatsapp yang aplikasi sekarang dipakai hampir semua platform dan akhirnya dipinang oleh pihak Facebook. Kini hidup dari seorang Jan Koum jauh dari kehidupannya yang dulu dan susah, walaupun sudah sukses besar, Jan Koum tetap rendah hati


Di Amerika, jangan anggap enak terus hidup disana, disana hidupnya cukup sulit. Hanya mengandalkan modal subsidi dari pemerintah, jatah makannya pun dari pemerintah setempat. Setiap hari Jan Koum mengantri denga warga lainnya yang menerima subsidi agar mendapatkan makanan gratis.

Dan untuk menyambung hidup dan memiliki penghasilan, Jan Koum bekerja sebagai tukang bersih bersih disebuah supermarket. Ditengah tengah kesulitan yang sedang dialaminya, ibu tercinta didiagnosa menderita kanker. Namun Jan Koum tidak putus asa dan pantang menyerah, sambil mencari penghasilan, Jan Koum akhirnya memtuskan untuk kuliah di San Jose University, tapi di tengah jalan dia di drop out karena lebih suka progamming yang dia pelajari secara otodidak

Semakin hari kemampuan seorang Jan Koum pun semakin baik, modal mekat dia melamar ke Yahoo tanpa modal ijazah karena dia d drop out, namun akhirnya dia di terima dan bekerja selama 10 tahun di yahoo dan yahoo pun bekembang pesat, lalu Jan Koum pun bertemu dengan Brian Action


Tahun 2009 Jan Koum dan Brian Action keluar dari yahoo dan melamar Facebook tetapi Facebook menolaknya. Lalu mereka berdua pun merancang aplikasi pesan singkat bernama whatsapp yang bisnisnya dimulai dari App Store, hampir menyerah tapi mereka berdua akhirnya bangkit dan meneruskan Whatsapp sampai sekarang lalu Facebook pun membeli Whatsapp Inc dengan harga yang fantastis, tetapi whatsapp tetap tidak memasang iklan pada aplikasinya hingga saar ini

Kini Jan Koum telah sukses. Dia mengunjungi dimana tempat dia dulu mengantri makanan gratis dari pemerintah, dia hanya tak menyangka bisa besar dan sukses saat ini. Ibunya Jan Koum meninggal karena kanker yang dideritanya. Jan Koum telah memberi kita pelajaran bahwa dengan mengikuti kata hati, doa, pantang menyerah bisa meraih sukses walaupun waktu yang harus ditempuh tidaklah sebentar.

Thank you..